TAPIN, KALIMANTAN SELATAN - Sebanyak 3.329 peserta dari berbagai daerah mengikuti Baayun Maulid di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, sebagai ungkapan rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diperingati pada tanggal 16 September 2024, sekaligus mendoakan masa depan anak-anak. berpartisipasi dalam tradisi Baayun Maulid. Pada hari Senin, di Rantau, Tapin, Penjabat Bupati Tapin M. Syarifuddin mengatakan prosesi ini dilakukan dengan mengayunkan anak-anak yang disuruh membaca ayat-ayat suci Al-Quran di Masjid Keramat di Desa Banua Harat, Kecamatan Tapin Tengah. "Peserta yang paling jauh datang dari Jakarta dan Yogyakarta. Peserta termuda berusia sembilan hari dari Tapin dan yang tertua berusia 80 tahun dari Hulu Sungai Utara.

Ia menjelaskan bahwa prosesi Baayun Anak atau Baayun Maulid merupakan tradisi yang memadukan nilai-nilai agama dan budaya lokal. “Ini adalah ungkapan rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad, sekaligus ungkapan terima kasih dan harapan untuk masa depan masyarakat yang dititipi bayi tersebut,” katanya. Tradisi ini merupakan tradisi unik di Provinsi Tapin dan juga dipraktikkan di beberapa daerah di Kalimantan Selatan.



Ia berharap tradisi Baayun Maulid terus dipertahankan sebagai aset budaya yang sarat akan nilai-nilai agama dan budaya lokal. Menurut dia, prosesi Baayun Maulid berjalan dengan lancar dan khidmat tanpa ada kendala berarti, karena para peserta yang berasal dari berbagai daerah di Kalimantan dan luar pulau mengikuti tradisi tersebut dengan baik. Prosesi Baayun Anak dihadiri oleh H Muhidin, Wakil Gubernur Kalsel, M Syarifuddin PJ Bupati Tapin, Sufiansyah Sekda Tapin, Achmad Riduan Syah Ketua DPRD Tapin, Disbudpar PJ Ketua PKK Masrupah, Ketua DWP Tapin Mashuriyah, Kapolres Tapin AKBP Jimmy Kurniawan, tokoh agama, tokoh masyarakat, habaib dan perwakilan Forkopimda Tapin juga turut hadir dalam pertemuan tersebut. Pertemuan tersebut dihadiri oleh.