Babel, Koba - Sejumlah warga Desa Naman, Kabupaten Banka Tengah, Kepulauan Banca Berthun, menggelar pawai tarouf dengan membawa 10.000 telur ayam untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Saat melepas peserta pawai di desa Naman, Banka Tengah pada hari Minggu, Bupati Banka Tengah, Arghafry Rahman, mengatakan bahwa pawai ini merupakan simbol nilai-nilai budaya dan tidak bertentangan dengan hukum Islam.

“Paling tidak, pawai untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW ini dapat membangkitkan semangat kita dalam bingkai keimanan untuk meneladani Nabi Muhammad SAW,” katanya. Kegiatan yang diprakarsai oleh pemerintah desa Naman ini, kata dia, juga dapat dimaknai sebagai bukti semangat menjalin persaudaraan sesama muslim dan kecintaan mereka kepada Nabi sebagai teladan. Algafry berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan setiap tahun dan masuk dalam agenda wisata religi, khususnya di Desa Naman, salah satu desa wisata di kabupaten yang memiliki julukan Negeri Selawang Segantang ini.

“Desa Naman memiliki banyak potensi, baik dari segi sumber daya alam maupun potensi budaya yang mereka lestarikan secara turun temurun.

Kepala Desa Naman, Zaiwan, mengatakan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini dirayakan dengan pawai ribuan telur yang dihias dengan kreativitas.

Telur-telur tersebut diarak di sepanjang jalan layaknya karnaval, dihias dengan berbagai bentuk, termasuk perahu, masjid, dan Alquran, dan dibagikan kepada para wisatawan yang berjejer di pinggir jalan di sepanjang rute pawai Maulid Nabi.

“Kegiatan ini dilakukan setiap hari setiap tahun, terutama oleh penduduk asli desa ini, yaitu suku Menkanau.

Pawai bunga telur diikuti oleh ribuan warga yang meneriakkan yel-yel dukungan dan pujian kepada Nabi Muhammad.

“Karena hampir 100 persen penduduk kami adalah Muslim, kami secara konsisten melakukan hal ini setiap tahun untuk melestarikan budaya kami dan menyebarkan agama Islam,” katanya.