Pangkalpinang - PT Timah Tbk kembali menebar 37 unit Coral Garden atau rumpon di Pulau Putri, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, untuk menjaga ekosistem laut dan mengembangkan wisata bawah laut di daerah itu. “Penempatan rumpon tersebut untuk rehabilitasi dan pemulihan fungsi terumbu karang sebagai habitat penting bagi keanekaragaman hayati laut,” kata Direktur Komunikasi Korporat PT Timah, Anggi Siahaan, di Pangkalpinang, Selasa. Ia mengatakan penenggelaman 37 unit taman karang atau rumpon di Pulau Putri, Kecamatan Belinyu, Provinsi Bangka, sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga ekosistem laut dan wisata bawah laut di daerah tujuan wisata itu, melibatkan masyarakat, Yayasan Layang-layang Sayang Babel dan karyawan PT Timah. Ia menyatakan.

“Taman terumbu karang bawah laut ini diharapkan dapat menjadi habitat baru bagi berbagai jenis biota laut, meningkatkan keanekaragaman hayati, dan mendukung kegiatan perikanan di wilayah sekitar,” katanya. Menurut dia, karang buatan tersebut juga akan berfungsi sebagai daya tarik wisata bahari dalam mengembangkan kawasan destinasi di Pulau Puturi. “Sebelumnya, PT Timah telah menenggelamkan kebun karang di kawasan ini dan ini terus meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.




Indra Ambarika, dosen ilmu kelautan di Universitas Banca Belitung, mengatakan bahwa penenggelaman rumpon, yang dilakukan oleh anggota MIND ID Mining Holding, merupakan langkah penting dalam tahap ketiga program pemulihan terumbu karang. "Jumlah rumpon yang ditenggelamkan kali ini lebih banyak dari upaya-upaya sebelumnya. Hal ini menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pemulihan ekosistem laut di wilayah tersebut.”

Dia berharap taman karang yang dibuat akan tumbuh menjadi habitat yang subur untuk berbagai kehidupan laut. Dengan keanekaragaman hayati lautnya yang kaya, Pulau Puturi memiliki potensi untuk menjadi pusat penelitian dan pengembangan ilmu kelautan.

“Saya optimis taman karang ini akan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan dan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Seorang nelayan dari pulau Putri Asien yang berpartisipasi dalam kegiatan penenggelaman rumpon menyatakan bahwa dia merasa taman karang di daerah tersebut memiliki dampak positif.

“Saya berharap dengan dukungan PT Timah, Pulau Puturi dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai desa nelayan yang mandiri dan berkelanjutan serta menjadi tujuan wisata bahari yang menarik,” katanya.