Pangkalpinang-Japan International Cooperation Agency (JICA) menyatakan potensi sumber daya alam Hutan Pelawan di Desa Naman, Provinsi Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Beritung (Babel) agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah tersebut

"Saya sebagai pakar JICAmengucapkan terima kasih kepada Indonesia dan Jepang atas segala upayanya agar dapat berbagi ilmu dan bersama-sama mengembangkan perekonomian."Pakar JICA mengunjungi hutan Pelawan di desa Naman.

Ia mengatakan kunjungan dengan kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hak Asasi Perusahaan (Kemenkumham) Kepulauan Babel di Hutan Perawan Desa Naman ini merupakan pengalaman yang sangat berharga.

"Selama berwisata ke hutan Perawan, saya banyak belajar, mencicipi berbagai hasil alam seperti madu pahit, madu manis, dan menikmati sumber daya alam hutan ini. "Kami bisa melihat keberagaman masyarakat di masyarakat," katanya.



Harun Sulianto, kepala Dinas Wilayah Babel mengapresiasi upaya yang dilakukan kepala desa Namang (Kades) untuk menjaga hutan Pelawan.

"Saat ini Dinas Wilayah Kemenkumham Babel dan pemerintah Desa Namang tengah menggandeng pendaftaran Honey Pelawan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham sebagai salah satu indikasi geografis (IG) potensial Babel," katanya.

Ia mengatakan Desa Naman merupakan salah satu desa yang didukung kesadaran hukum Kantor Wilayah Kemenkum Babel 1. Kadesh Namang Zaiwan juga meraih penghargaan tersebut pada Paralegal Justice Award (Pja) 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Pembinaan Hukum Negara Kementerian Corporate Rights, yang diselenggarakan di Jakarta pada 6 Mei lalu.

Walikota Naman Zai Wan mengatakan komunitasnya sekarang mendapatkan penghasilan dari madu di hutan Perawan. Petani madu Hutan Pelawan di Desa Naman mendapat dukungan untuk mengemas dan memasarkan produknya di luar Pulau Bangka dari Kantor Koperasi Perdagangan Bangka Pusat dan bank Samsel Babel.



" Hutan Perawan merupakan tempat lebah untuk menghasilkan madu pahit atau yang biasa disebut madu perawan. Madu pelawan dihasilkan dari kawanan lebah yang menghisap bunga dari pohon pelawan. Pohon Pelawan sendiri merupakan salah satu kekayaan hayati Bangka Belitung yang batang, akar dan seluruh bagiannya hingga ujung dahan berwarna merah.1

Madu dipercaya dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan menyembuhkan berbagai penyakit. Rasa pahit dari madu terlarang hanya dapat terjadi jika lebah mengkonsumsi sari bunga dari pohon terlarang. Untuk mendapatkan pelawan madu, Anda harus menunggu panen lebah yang bersarang di pohon pelawan. Waktu panennya harus menunggu selesainya pembungaan musim semi dari pohon gugur.

" Keunikan lain dari Hutan Perawan adalah kemakmuran jamur Perawan yang memiliki nilai jual tinggi.1 "Cuaca berubah," katanya, "cuaca berubah, dan cuaca berubah, dan cuaca berubah, dan cuaca berubah," katanya.